Jumat, 12 Februari 2016

PUISI

CAHAYA UNTUK KELUAR
(09-02-2016)

Karya : Muhammad Busyroo

Lelah.
Jiwa ini, Hati ini, sudah lelah.
Lelah menapaki lorong ini.
Lorong ini, lorong yang sangat panjang.

Aku berlari menapaki setiap jengkal lorong ini.
berlari ku, berlari terus berlari.
Tapi semakin ku berlari, semakin ku merasa lorong ini tak berujung.
Ku coba untuk diam, coba untuk tak berlalri lagi,
Malah membuatku semakin jauh dari ujung lorong ini.

Raga ini,
Batin ini,
Bisa dikatakan sudah sangat lelah.
Lelah menyusuri lorong ini.
Lorog ini, lorong yang sangat gelap.

Tak ada kulihat sinar,
Tak ada kulihat cahaya sebagai penanda ujung lorong ini.
Aku ingin keluar dari sini.
sungguh aku ingin…

Aku kembali berlari menyusuri setiap jengkal lorong ini.
ku berlari, berlari dan terus berlari.
Tapi semakin ku berlari, semakin ku merasa lorong ini tak ada cahaya.
Sekali lagi ku coba untuk diam, ku coba untuk tak berlalri lagi,
Tapi itu membuatku semakin jauh dari cahaya yang kuincar itu.

Dimana sinar dan cahaya itu, DIMANA ?
Aku lelah, aku bosan, aku… Akhhh !

(Hening)

(Tarikan nafas)
Aku lelah, aku bosan,
Tapi aku tidak menyerah.
Ku yakin setiap lorong diciptakan pasti ada jalan masuk dan keluarnya.

Aku kembali berlari untuk menyusuri setiap jengkal lorong ini, lagi.
Aku berlari, berlari, terus berlari dan terusss berlari,
Sampai pada akhirnya aku menemukan cahaya itu, yah cahaya itu.
Cahaya untuk aku keluar.
Cahaya untuk aku keluar dari lorong ini.
Dari lorong yang sangat panjang dan melelahkan ini.

Dari lorong yang sangat gelap dan dingin ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar